Saat ini, kita sering mendengar di media masa tentang perselisihan antar umat islam Syi'ah dan Sunni. Entah dari perselisihan debat yang sehat hingga saling membunuh seperti perang zaman dulu.
Meski demikian banyak sekali anak kecil yang belum mengerti apa-apa menjadi korban dari pertikaian antar umat muslim itu (korban fisik maupun mental).
Ok~~ sekarang masuk ke inti permasalahan. Kebanyakan dari kita yang melihat konflik seperti itu belum tahu apa sih Syi'ah dan Sunni itu. Sekai Life datang untuk membantu kalian menerangkannya, silahkan membaca!
Syi'ah :
Syiah (شيعة Syi'aṯ) ialah salah satu mazhab terbesar dalam Islam selepas Sunni. Muslim Syi'ah mengikuti Islam tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama malah sebahagian mereka menghina para Khulafa'Ar-Rasyidin yang merupakan sahabat Rasulullah S.A.W ini seperti juga Sunni menolak Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī (Bahasa Arab: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali. Tetapi Ali bin Abi Talib dan para Ahlul Bait sendiri telah menolak kepercayaan Syi'ah dan menyatakan mereka sebagai kafir.Kebanyakan Sunni Islam mengatakan bahawa Mahzab Syiah merupakan satu kefahaman yang bercanggah dengan ajaran Islam kerana fahaman ini mendakwa bahawa Ali iaitu sepupu Rasulullah sepatutnya menjadi Rasul selepas Baginda.
(Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Syiah)
Sejarah Lahir Syi'ah :
Syi’ah lahir kepermukaan ketika seorang yahudi bernama Abdullah bin Saba’ hadir dengan mengaku
sebagai seorang muslim, mencintai Ahlul Bait (keluarga nabi), berlebih-lebihan di dalam menyanjung Ali
bin Abi Thalib , dan mendakwakan adanya wasiat tentang kekhalifahannya, yang pada akhirnya ia
mengangkatnya sampai ke tingkat ketuhanan. Kemudian idiologi seperti inilah yang akhirnya diakui oleh
buku-buku syi’ah itu sendiri.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Asal Rafidhah (Syi’ah) ini dari Munafiqin dan Zanadiqah
(orang-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran). Pencetusnya adalah
Abdullah bin Saba’ Az-Zindiq. Ia menampakkan sikap ekstrim di dalam memuliakan Ali, dengan suatu
slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang makshum (terjaga
dari segala dosa).”
Seorang tokoh terkemuka Syi’ah, Al-Qummi pengarang buku Al-Maqalaat wal firaq mengaku dan
menetapkan akan adanya Abdullah bin Saba’ ini, ia menganggapnya sebagai orang yang pertama kali
menobatkan keimaman (kepemimpinan) Ali bin Abi Thalib serta iapun menyakini bahwa Ali akan
muncul kembali ke dunia ini, di samping ia juga termasuk orang yang pertama mencela Abu Bakar,
Umar, Usman dan para sahabat lainnya.
Begitu juga An-Naubakhti dalam bukunya Firaqus syi’ah
Al-Kusysyi dalam bukunya yang terkenal Rijalul-Kusysyi
mereka mengakui hal ini, dan sudah menjadi aksiomatif, bahwa pengakuan adalah bukti
yang paling kuat, ditambah lagi mereka adalah pembesar-pembesar Syi’ah.
Al-Baghdadi berkata: “Assabaiyyah adalah pengikut Abdullah bin Saba’, yang berlebih-lebihan di
dalam mengagung-agungkan Ali bin Abi Thalib , sehingga mereka mendakwakannya sebagai seorang
nabi, sampai kepada pengakuan bahwa dia adalah “Tuhan”.
Masih dikatakan oleh Al-Baghdadi: Seorang peranakan orang hitam maksudnya adalah Abdullah bin
Saba’, sebenarnya ia seorang yahudi dari penduduk Hirah, berupaya menampakkan keIslamannya, dengan demikian ia bisa menempati suatu kedudukan dan kepemimpinan pada penduduk Kufah, oleh
karena itu ia mengatakan kepada mereka bahwa ia mendapatkan dalam kitab Taurat, bahwa setiap nabi
memiliki washi (seorang yang diwasiati untuk menjadi khalifah atau imam). Dan Alilah orang yang
mendapatkan wasiat langsung dari nabi Muhammad .
Ash-Syahrastani menyebutkan tentang Ibnu Saba’ bahwa : “Ia adalah orang yang pertama kali
memunculkan pernyataan keimaman Ali bin Abi Thalib, dengan adanya wasiat tentang itu.”
Dan menyebutkan pula tentang “Saba’iyyah (pengikut Ibnu Saba’) bahwa ia adalah merupakan sekte
yang pertama yang menyatakan tentang hilangnya imam mereka yang kedua belas dan akan muncul
kembali di kemudian hari.”
Pada masa berikutnya idiologi seperti ini diwarisi oleh orang-orang syi’ah, meskipun mereka ini
(syi’ah) terbagi menjadi bermacam-macam sekte.
Dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang keimaman Ali bin Abi Thalib dan kekhalifahannya
dengan adanya wasiat langsung dari nabi adalah peninggalan yang diwariskan oleh Ibnu Saba’.
Setelah itu syi’ah berkembang biak menjadi beberapa sekte, dengan berbagai macam idiologi yang
banyak sekali.
Dengan demikian jelaslah, bahwa Saba’iyyah adalah orang-orang yang membuat idiologi-idiologi
tersebut seperti adanya wasiat kekhalifahan Ali bin Abi Thalib , dan munculnya kembali imam mereka
yang kedua belas di kemudian hari.
Aqidah semacam ini dan penuhanan mereka terhadap para imam-imam, sebagai bukti pengekoran
mereka kepada Ibnu Saba’ seorang yahudi.
Tetapi pada abad ke-14, dimunculkanlah isu bahwa Abdullah bin Saba' itu adalah manusia bayangan
(tokoh fiktif). Mungkin didorong oleh rasa tidak enak, karena timbul imajinasi bahwa ajaran Syi'ah itu
berasal dari Yahudi. Tetapi itu merupakan fakta sejarah yang telah dibakukan, diakui oleh ulama-ulama
Syi'ah pada jaman dahulu hingga sekarang. Muhammad Husein Al Zain, salah satu ulama kontemporer mereka berkata: “Apapun kenyataannya, sesungguhnya pria ini, maksudnya Ibnu Saba’ adalah nyata di alam wujud, dialah yang menampakkan pengkultusan, sekalipun sebagian Syi’ah mengingkarinya dan menganggapnya sebagai tokoh yang fiktif…adapun kami; menurut penelitian terakhir yang tidak kita ragukan lagi, bahwa ia memang ada dan begitu pula pengkultusannya.”
Tokoh Ajaran Syi'ah :
Aliran Syi'ah pun memiliki beberapa ulama yang berperan menyebarkan ajaran Syi'ah yang saya ketahui antara lain :
- Imam Ismaili;
- Imam Jafari;
- Imam Zaidi.
Itu tadi adalah pengertian, sejarah, dan tokoh ajaran Syi'ah. Sekarang, mari kita membahas perngertian dan sejarah Sunni. Silahkan membaca!
Sunni :
Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Arab : أهل السنة والجماعة) atau lebih sering disingkat Ahlul-Sunnah (Arab: أهل السنة) atau Sunni adalah mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al Qur'an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in. Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10% menganut aliran Syi'ah.
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sunni)
Sejarah Lahir Sunni :
Fitnah di tubuh Islam :
Kesalahpahaman dalam kepemimpinan pada saat wafatnya Rasulullah Muhammad
Ketika Rasulullah Muhammad SAW wafat, maka terjadilah kesalahpahaman antara golongan Muhajirin dan Anshar siapa yang selanjutnya menjadi pemimpin kaum muslimin. Para sahabat melihat hal ini akan mengakibatkan perselisihan antar kaum muslimin muhajirin dan anshor. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukkan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.
Fitnah masa khalifah ke-3 :
Pada masa kekhalifahan ke-3, Utsman bin Affan, terjadi fitnah yang cukup serius di tubuh Islam pada saat itu, yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah Utsman. Pembunuhnya ialah suatu rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir yang hendak memberontak kepada Khalifah dan hendak membunuhnya. Abdullah bin Saba' berhasil membangun pemahaman yang sesat untuk mengadu domba umat Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam. Kemudian masyarakat banyak saat itu, terutama disponsori oleh para bekas pelaku pembunuhan terhadap Utsman, berhasil membunuh beliau dengan sadis ketika beliau sedang membaca Qur'an.
Fitnah masa khalifah ke-4:
Segera setelah bai'at Khalifah Ali mengalami kesulitan bertubi-tubi. Orang-orang yang terpengaruh Abdullah bin Saba' terus menerus mengadu domba para sahabat. Usaha mereka berhasil. Para sahabat salah paham mengenai kasus hukum pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah SAW, Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan Zubair berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsmansebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian di antara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Merekalah Golongan Khawarij
Tahun Jama'ah :
Kaum Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Tapi terhalang oleh Ali dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu Muljam dariKhawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat. Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dan umat Islam, berkat kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus disebut tahun persatuan ('am al-jama'ah).
Sunnah Madinah :
Kaum muslimin mendalami agama berdasarkan Al-Qur'an, dan memperhatikan serta ingin mempertahankan sunnah Nabi di Madinah. Akhirnya ilmu hadits yang berkembang selama beberapa abad, sampai tuntasnya masalah pembukuan hadis sebagai wujud nyata Sunnah pada sekitar akhir abad ke-3 hijriyah. Saat itu, lengkap sudah kodifikasi hadis dan menghasilkan al-Kutub al-Sittah (Buku Yang Enam) yakni oleh al-Bukhari (w. 256 H), Muslim (w. 261 H), Ibnu Majah (w. 273 H), Abu Dawud (w. 275), al-Turmudzi (w. 279 H), dan al-Nasa'i (w. 303 H).
Perkembangannya kemudian :
Ahlus-Sunnah pada masa kekuasaan Bani Umayyah masih dalam keadaan mencari bentuk, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan empat mazhab yang ada di tubuh Sunni. Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, hidup pada masa perkembangan awal kekuasaan Bani Abbasiyah.
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sunni)
Tokoh :
- Imam Hanafi;
- Imam Hanbali;
- Imam Maliki;
- Imam Syafi'i;
Itu tadi adalah pengertian, Sejarah, dan tokoh dari ajaran Sunni.
Konflik yang terjadi antara penganut ajaran Syi'ah dan Sunni
merupakan suatu konflik yang dilandasi oleh kesalah pahaman
antar umat muslin di dunia. Saya harap agar kesalah pahaman bisa
menjadi ajang untuk saling toleransi antar umat muslim yang
tuhannya Allah SWT dan Rasulnya Muhammad SAW. Yang sesuai
dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi :
Artinya :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Baiklah, semua yang saya ingin sampaikan sudah saya sampaikan.
Mungkin bila ada kesalahan dan kekurang kreatifan dalam mencari
informasi mohon di maafkan.
nda terlalu ngerti agama XDD #plaakkk
BalasHapuscuma saran aja yah... kalo dibuat putih jgn warna abu-abu... cari yang agak terang... susah bacanya XDD
ganti jalan-jalan di blog ku donk XD terus komen-komen okk.....